STRANGERVIEWS – Indonesia sebagai gembala ASEAN Smart City Network (ASCN) memperkuat kemitraan lintas pemangku kepentingan, termasuk masyarakat, guna mewujudkan kota cerdas, tangguh, dan berkelanjutan.
“Kolaborasi yang melibatkan sektor publik dan swasta, sebagai pemangku kepentingan yang lebih luas, melalui ASCN dan platform terkait lainnya dapat menghasilkan solusi yang lebih baik bagi pengembangan kota pintar,” kata Direktur Jenderal Pembinaan Administrasi Daerah Kementerian Dalam Negeri Amran pada Pertemuan Tahunan ASCN ke-7 di Luang Prabang, Laos, pada Rabu, Antara melaporkan pada Jumat, 2 Agustus.
Pertemuan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang inisiatif perkotaan cerdas dan berkelanjutan.
Ini berfungsi sebagai platform bagi negara-negara ASEAN untuk bertukar dan membahas praktik baik serta pelajaran dari penerapan solusi cerdas guna memecahkan masalah perkotaan.
“Sejak didirikan, ASCN telah berkembang pesat dengan sekitar 50 proyek dan 40 kemitraan untuk memberikan dukungan, pengembangan kapasitas, berbagi pengetahuan, dan bantuan teknis,” kata Amran.
Sebagai salah satu penyelenggara ASCN, Indonesia bermaksud mendorong pengembangan kota cerdas, berkelanjutan, dan tangguh.
Indonesia telah berkontribusi dalam upaya peningkatan konektivitas dan ketahanan ASEAN di tengah dinamika geopolitik dan geoekonomi global saat ini.
Perwakilan dari sejumlah pemerintah kabupaten/kota di Indonesia turut menjadi pembicara pada konferensi ASCN tersebut.
Sebagai contoh, Kota Makassar yang menjadi bagian dari kota-kota ASCN, memamerkan program Lorong Wisata yang memiliki 21 fokus, meliputi ketahanan pangan, pengendalian inflasi, ekonomi sirkular, pertanian perkotaan, taman kota, mitigasi sosial, dan destinasi wisata baru.
Termasuk pula program pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dengan melibatkan Slot Gacor dan memberdayakan masyarakat.
Sementara itu, Kabupaten Banyumas, Jawa Timur, berbagi cerita mengenai program Kampung Pintar yang didukung Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi, dan Pariwisata Jepang.
Kabupaten tersebut juga melakukan pemaparan mengenai aplikasi yang dikembangkannya, seperti Road Manager yang membantu pengguna memeriksa kondisi jalan dengan dukungan kecerdasan buatan (AI); dan Bike Sharing yang merupakan layanan peta untuk rute bersepeda ke destinasi wisata di Banyumas.