Lebih dari 150 warga sipil Palestina tewas dan terluka pada Kamis malam dalam serangan udara Israel yang menargetkan sekitar 10 rumah di Jabalia, Gaza utara , tempat pengepungan dimulai 20 hari lalu.
“Pembantaian mengerikan tengah berlangsung di Jabalia, dengan lebih dari 150 orang menjadi martir dan terluka akibat penembakan Israel. Tidak ada yang bergerak untuk menyelamatkan mereka,” kata pertahanan sipil Gaza dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari Anadolu .
Militer Israel menargetkan rumah milik keluarga Najjar, Abu Al-Ouf, Salman, Hijazi, Abu Al-Qumsan, Aqel Abu Rashid, Abu Al-Tarabish, Zaqoul dan Shaalan, tambah pernyataan itu.
Menurut pernyataan tersebut, pasukan Israel “ mengebom seluruh blok permukiman di daerah tersebut.”
“Warga menghadapi kesulitan ekstrem dalam mengevakuasi korban tewas dan terluka setelah pasukan Israel mengganggu operasi pertahanan sipil dan layanan medis di wilayah utara Gaza.”
Sebelumnya, pasukan Israel mengepung rumah sakit di Gaza utara pada hari Senin, 21 Oktober, mencegah bantuan penting mencapai warga sipil, kata penduduk dan petugas medis.
Petugas medis di Rumah Sakit Indonesia mengatakan kepada Reuters bahwa pasukan Israel menyerbu sebuah sekolah dan menahan para pria itu sebelum membakarnya. Api mencapai generator rumah sakit dan menyebabkan pemadaman listrik, imbuh mereka.
Kini, rumah sakit di daerah tersebut telah berhenti menyediakan layanan medis atau hampir tidak beroperasi karena serangan tersebut. Jumlah total korban dari serangan Israel di Jalur Gaza sejak Oktober lalu mendekati 43.000 orang.