STRANGERVIEWS – Ribuan personel Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) berjaga di kawasan sekitar Monumen Nasional, Jakarta Pusat, pada Reuni Akbar 212 tahun 2024. “Jumlah personel pengamanan sebanyak 2.489 orang,” kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Ade Ary Syam Indradi saat dikonfirmasi, 1 Desember 2024.
Ary merinci jumlah tersebut terdiri dari 1.937 personel Satgas dari Polda Metro Jaya, 110 personel Satgas dari Kepolisian Resor, dan 442 personel dari Tentara Nasional Indonesia (TNI) serta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Reuni tahunan ini mengusung tema ‘Revolusi Moral untuk Indonesia yang Berkah dan Palestina yang Merdeka’ yang dijadwalkan berlangsung mulai pukul 03.00 hingga 08.00 waktu setempat.
Menurut Ade, pengamanan di area utama Monumen Nasional mengutamakan kegiatan preemtif dan preventif. “Untuk menjaga stabilitas keamanan nasional agar acara berlangsung aman, tertib, dan lancar,” jelas Ade. Ia juga berpesan kepada penyelenggara Reuni Akbar 212 agar menaati ketentuan yang berlaku.
Aksi 212 merupakan salah satu demonstrasi besar di Indonesia yang terjadi pada tanggal 2 Desember 2016. Dipimpin oleh Rizieq Shihab bersama Front Pembela Islam (FPI), aksi ini menarik ribuan orang untuk memenuhi area Monumen Nasional dan jalan Sudirman-Thamrin. Aksi ini dilakukan untuk menuntut pengusutan kasus penistaan agama yang dilakukan oleh Gubernur Jakarta saat itu, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
Ade Ary juga menghimbau kepada para orator dan koordinator lapangan agar menyampaikan pendapat dengan santun. “Jangan sampai ada ujaran kebencian dan pernyataan yang bersifat provokatif yang dapat mengganggu keamanan nasional,” pesannya. Ade juga mengingatkan kepada peserta reuni untuk menjaga fasilitas umum dan menghormati pengguna jalan di sekitar Monumen Nasional.
Menurut keterangan Ade, pengalihan arus lalu lintas akan dilakukan secara situasional. Artinya, polisi lalu lintas akan mempertimbangkan dinamika di lapangan. “Jika jumlah peserta dan eskalasi meningkat, maka akan dilakukan penutupan jalan. Jika jumlah peserta tidak banyak, maka arus lalu lintas akan berjalan seperti biasa,” kata Ade.
Bagi warga yang tidak beraktivitas di sekitar kawasan Monas, Ade menyarankan untuk mencari jalur alternatif guna menghindari kemacetan lalu lintas.