Mengungkap 6 Istana Kepresidenan Indonesia

STRANGERVIEWS – Kekayaan sejarah Indonesia tercermin dari enam istana kepresidenannya, yang masing-masing memiliki kisah dan gaya arsitektur yang unik. Istana-istana ini berfungsi sebagai tempat tinggal resmi, tempat penyelenggaraan acara kenegaraan, dan simbol kekuatan bangsa.

Mari mengenal istana kepresidenan di Indonesia.

Daftar Istana Kepresidenan di Indonesia

1. Merdeka Palace, Jakarta

Istana Merdeka yang terletak di Jakarta Pusat merupakan salah satu istana kepresidenan paling terkenal di Indonesia. Berdiri tegak di seberang Monumen Nasional (Monas), istana ini telah menjadi saksi berbagai peristiwa penting dalam sejarah Indonesia sejak era kolonial Belanda, termasuk proklamasi kemerdekaan. 

Dibangun pada tahun 1873 pada masa pemerintahan kolonial Belanda yang dipimpin oleh Gubernur Jenderal Louden, istana ini awalnya bernama “Istana Gambir” karena terletak di distrik Gambir. Setelah Indonesia merdeka, Presiden Soekarno mengganti namanya menjadi “Istana Merdeka” sebagai simbol kebebasan.

Setiap tahun, Istana Merdeka menjadi tuan rumah upacara peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus. Istana ini juga menjadi tempat tinggal utama presiden dan menjadi tempat berlangsungnya upacara resmi.

2. Istana Negara, Jakarta

Terletak berdekatan dengan Istana Merdeka, Istana Negara terutama digunakan untuk fungsi resmi kenegaraan seperti pelantikan presiden, upacara pengambilan sumpah, dan resepsi pejabat asing.  

Awalnya dibangun pada tahun 1796 sebagai rumah peristirahatan bagi gubernur jenderal Hindia Belanda, Istana Negara dialihfungsikan oleh pemerintah Indonesia setelah kemerdekaan. Bangunan megah ini memiliki arsitektur bergaya kolonial yang megah dan elegan, yang mencerminkan kejayaan era kolonial Belanda di Indonesia.

3. Istana Bogor, Jawa Barat

Istana Bogor yang terletak di Kota Bogor, Jawa Barat, merupakan kediaman presiden yang terkenal akan keindahan dan nilai sejarahnya. Awalnya dibangun pada tahun 1744 oleh Gubernur Jenderal Gustaaf Willem Baron van Imhoff sebagai rumah peristirahatan, istana ini terletak di tengah Gunung Salak dan dikelilingi oleh Kebun Raya Bogor yang tenang.

Setelah Indonesia merdeka, Istana Bogor diambil alih oleh pemerintah Indonesia dan dijadikan salah satu istana kepresidenan. Presiden Soekarno kerap kali menggunakan istana ini sebagai tempat istirahat dan inspirasi. Istana ini juga menjadi tempat penyelenggaraan berbagai acara penting, seperti Konferensi Asia Afrika 1955 yang dipimpin oleh Soekarno.

Salah satu fitur penting istana ini adalah kawanan rusa yang merumput di halaman depannya. Rusa-rusa ini, yang awalnya dibawa dari Nepal, menambah pesona dan keindahan alam istana.

4. Istana Cipanas, Jawa Barat

Terletak di kaki Gunung Gede, Istana Cipanas merupakan salah satu tempat peristirahatan presiden Indonesia. Dibangun pada tahun 1740 oleh Gubernur Jenderal Abraham van Riebeeck sebagai rumah peristirahatan, Istana Cipanas telah menjadi tujuan wisata populer sejak zaman penjajahan Belanda, terkenal dengan iklimnya yang sejuk dan keindahan alamnya.

Setelah Indonesia merdeka, Istana Cipanas menjadi salah satu dari enam istana kepresidenan. Presiden sering memanfaatkan tempat peristirahatan ini untuk beristirahat dan melakukan pertemuan informal dengan pejabat pemerintah atau pejabat asing.

Selain bangunan utama, Istana Cipanas juga memiliki paviliun-paviliun menawan dan taman-taman yang ditata apik, dihiasi dengan berbagai tanaman hias dan bunga. Lingkungan yang tenang ini memberikan suasana yang tenang bagi para penghuninya.

5. Tampaksiring Palace, Bali

Dibangun pada tahun 1957 oleh Presiden Soekarno, Istana Tampaksiring merupakan satu-satunya istana kepresidenan yang dibangun setelah Indonesia merdeka. Bangunan megah ini terletak di Kabupaten Gianyar, Bali, menawarkan suasana yang tenang dikelilingi oleh hutan dan sawah. Istana ini digunakan untuk tempat tinggal presiden dan acara kenegaraan.

Berada di ketinggian 700 meter di atas permukaan laut, Istana Tampaksiring dikelilingi oleh hutan lebat dan hamparan sawah yang indah. Nama “Tampaksiring” berasal dari kata “tampak” (yang berarti palem) dan “siring” (yang berarti miring), merujuk pada legenda tentang seorang raja yang meratakan tanah dengan telapak tangannya.

Kompleks istana terdiri dari beberapa bangunan utama, termasuk Wisma Merdeka dan Wisma Negara, yang berfungsi sebagai tempat tinggal presiden dan tamu negara, serta Aula Kenangan untuk acara resmi.

Istana Tampaksiring memiliki perpaduan arsitektur unik antara unsur tradisional Bali dan desain modern. Lingkungan alami dan arsitektur unik istana ini menjadikannya tujuan wisata populer di Bali.

6. Gedung Agung, Yogyakarta

Gedung Agung, yang terletak di jantung Kota Yogyakarta, merupakan istana kepresidenan yang memiliki nilai sejarah yang penting. Awalnya dibangun pada tahun 1824 sebagai kediaman resmi Residen Belanda di Yogyakarta, istana ini menjadi simbol kemerdekaan Indonesia setelah negara ini berdiri.

Selama Agresi Militer Belanda Kedua pada tahun 1948, istana ini berfungsi sebagai tempat perlindungan bagi Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Mohammad Hatta setelah pemindahan sementara ibu kota Indonesia ke Yogyakarta.

Saat ini, Gedung Agung digunakan sebagai tempat penyelenggaraan acara kenegaraan dan kunjungan resmi pejabat asing ke Yogyakarta. Gaya arsitekturnya yang memadukan unsur kolonial dan tradisional Jawa, mencerminkan kekayaan warisan budaya kota tersebut.

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *