Jakarta – Sidang majelis kardinal untuk memilih pemimpin baru Takhta Suci Vatikan akhirnya berakhir. Kardinal kelahiran Amerika Serikat, Robert Francis Prevost, terpilih menjadi Paus baru, setelah kepulan asap putih terlihat keluar dari cerobong Kapel Sistina pada Kamis, 8 Mei 2025.
Paus baru akan dikenal sebagai Paus Leo XIV.
Mengutip New York Times , sinyal asap putih menunjukkan bahwa mayoritas dari 133 kardinal yang menghadiri konklaf telah memilih nama yang sama. Paus baru akan menjadi penerus Paus Fransiskus, memimpin 1,4 miliar pengamat Katolik di dunia.
Dari siaran langsung Vatican News , Lapangan Santo Petrus di Kota Vatikan dipenuhi orang banyak. Mereka bersiap menyambut Paus baru, yang tampil pertama kali di balkon yang menghadap ke lapangan.
“Damai sejahtera bagi kalian,” kata Paus Leo XIV saat melangkah ke balkon, menyapa massa yang berkumpul dalam bahasa Italia, seperti dikutip dari CBS News.
Jumlah kardinal yang berpartisipasi dalam konklaf ini lebih banyak dibandingkan dengan konklaf sebelumnya, baik pada tahun 2005 maupun 2013, yang dihadiri oleh 115 kardinal. Uskup Agung Jakarta, Kardinal Ignatius Suharyo, merupakan salah satu kardinal yang berpartisipasi dalam konklaf ini. Beliau tidak berpartisipasi dalam konklaf sebelumnya, karena baru ditahbiskan sebagai kardinal oleh Paus Fransiskus pada tanggal 5 Oktober 2019.
Konklaf tersebut diformalkan pada tahun 1274 oleh Paus Gregorius X dalam Konstitusi Ubi Periculum, yang menetapkan bahwa, dalam pemilihan di masa mendatang, para kardinal harus diasingkan, baik dari dalam maupun luar, sehingga mereka dapat berfokus pada tugas mereka untuk memilih pemimpin tertinggi Gereja Katolik berikutnya tanpa campur tangan politik atau pribadi apa pun.