Dunia Kecam Serangan Mematikan Terbaru Israel di Gaza

Jakarta -Serangan mematikan Israel di Gaza pada Selasa, 18 Maret 2025, yang juga jatuh di penghujung Ramadan, menuai kecaman dari negara-negara Arab dan masyarakat internasional. Mereka mendesak Israel menghentikan permusuhan dan menegakkan perjanjian gencatan senjata dengan Hamas.

Serangan udara Israel menghantam Gaza, menewaskan sedikitnya 326 orang, termasuk anak-anak dan wanita, menurut otoritas kesehatan Palestina. Israel melanggar gencatan senjata selama dua bulan dengan menolak menarik diri dari Gaza sesuai kesepakatan awal. Netanyahu bersikeras memperpanjang fase pertama gencatan senjata untuk membebaskan semua sandera.

Kementerian Luar Negeri Mesir mengutuk serangan udara mematikan Israel di Gaza tadi malam, menyebutnya sebagai “pelanggaran terang-terangan” terhadap gencatan senjata yang mulai berlaku pada 19 Januari.

Serangan tersebut merupakan “eskalasi berbahaya yang mengancam akan menimbulkan konsekuensi serius bagi stabilitas kawasan,” kata pernyataan dari Mesir, yang menjadi penengah gencatan senjata Gaza bersama Qatar dan Amerika Serikat.

Turki mengatakan bahwa serangan Israel di Gaza merupakan “babak baru dalam kebijakan genosida” terhadap Palestina. Ankara mendesak masyarakat internasional untuk mengambil sikap tegas guna memastikan gencatan senjata ditegakkan dan bantuan kemanusiaan tersalurkan.

Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Luar Negeri Turki menambahkan bahwa tidak dapat diterima jika Israel menyebabkan “siklus kekerasan baru” di kawasan tersebut, dan “pendekatan bermusuhan” pemerintah Israel mengancam masa depan Timur Tengah.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres “terkejut” oleh serangan udara terbaru Israel di Gaza, kata juru bicara PBB.

“Sekretaris Jenderal terkejut dengan serangan udara Israel di Gaza… ia sangat mendesak agar gencatan senjata dihormati, agar bantuan kemanusiaan tanpa hambatan dibangun kembali, dan agar sandera yang tersisa dibebaskan tanpa syarat,” kata juru bicara PBB Rolando Gomez dalam konferensi pers.

Rusia juga memperingatkan adanya “spiral eskalasi” di Gaza setelah Israel melancarkan serangan paling mematikan di wilayah tersebut sejak gencatan senjata pada 19 Januari.

“Situasi yang memburuk, eskalasi yang semakin parah, hal ini menimbulkan kekhawatiran bagi kami,” kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada wartawan.

China menyerukan langkah-langkah untuk mencegah “bencana kemanusiaan” di Gaza .

“China sangat prihatin dengan situasi terkini antara Israel dan Palestina,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Mao Ning, seraya mendesak kedua belah pihak untuk “menghindari tindakan apa pun yang dapat menyebabkan eskalasi situasi, dan mencegah bencana kemanusiaan berskala lebih besar.”

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *