STRANGERVIEWS – Kereta cepat Indonesia Whoosh telah menjual lebih dari 4 juta tiket sejak beroperasi secara komersial tahun lalu pada 17 Oktober. General Manager Corporate Secretary PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Eva Chairunisa mengatakan Whoosh mencatat sekitar 9.000 penumpang per hari pada awal pengoperasiannya.
Jumlah tersebut saat ini meningkat dua kali lipat dengan rata-rata 18.000 hingga 22.000 penumpang per hari. Eva mengatakan sebanyak 44 persen penumpang Whoosh adalah untuk wisata, liburan, atau kegiatan keluarga, berdasarkan survei yang diikuti oleh seribu penumpang Whoosh selama semester pertama tahun 2024.
“Angka ini menggarisbawahi peran penting Whoosh dalam mendukung dan mempromosikan sektor pariwisata di Indonesia,” kata Eva dalam keterangan resmi, dikutip Senin, 15 Juli 2024.
Pada semester pertama tahun 2024 saja, Whoosh telah melayani lebih dari 2,6 juta penumpang. Eva menjelaskan, peningkatan jumlah penumpang tersebut seiring dengan adanya tambahan perjalanan yang rutin dilakukan perusahaan. Dari 14 perjalanan yang direncanakan Whoosh di awal beroperasi, saat ini sudah ada 48 perjalanan per hari dengan jarak tempuh hingga 30 menit.
Menurut manajemen, lonjakan penumpang Whoosh juga disebabkan oleh meningkatnya kunjungan wisatawan. Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Barat mencatat adanya peningkatan kunjungan wisatawan ke daerah tersebut sebesar 94,84 persen pada Mei 2024 dibandingkan bulan sebelumnya.
Sementara itu, Asosiasi Agen Perjalanan Indonesia (Astindo), melaporkan bahwa Whoosh membantu mempromosikan Jakarta dan Bandung kepada masyarakat Asia Tenggara.
Ketua Umum Astindo, Pauline Suharno mengatakan Astindo banyak menerima permintaan tur oleh Whoosh, yang didominasi oleh mahasiswa dan korporasi yang ingin merasakan proyek kereta cepat pertama di Asia Tenggara tersebut.
Keberadaan Whoosh diklaim dapat membantu meningkatkan kunjungan wisatawan ke Jakarta, khususnya dari negara-negara ASEAN. “Karena (Whoosh) merupakan kereta cepat pertama di negara-negara ASEAN,” kata Pauline.