STRANGERVIEWS – Kementerian Luar Negeri RI menyampaikan komitmen pemerintah untuk meningkatkan kerja sama dengan negara-negara Afrika, khususnya di sektor kesehatan dan energi, menjelang penyelenggaraan Forum Indonesia-Afrika ( IAF ) ke-2.
“ Indonesia berkomitmen untuk meningkatkan kerja sama pembangunan dengan negara-negara Afrika sebagai mitra yang setara dan dapat diandalkan,” kata Siti Nugraha Mauludiah, Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik, Kementerian Perindustrian dan Perdagangan, dalam keterangan tertulis dari kantornya, Minggu, 25 Agustus 2024.
Ia mencatat bahwa Indonesia berperan aktif dalam kerja sama pembangunan internasional antarnegara berkembang, termasuk di Afrika.
Dalam satu dekade terakhir, Indonesia telah melaksanakan sekitar 60 program Kerja Sama Selatan-Selatan dan Segitiga (KSST) yang melibatkan sekitar 500 peserta dari kawasan Afrika, katanya.
Kerja sama tersebut mencakup berbagai sektor unggulan, meliputi pertanian, perikanan dan kelautan, kesehatan, energi, pemerintahan yang baik, usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), pembangunan infrastruktur, manajemen risiko bencana, pemberdayaan perempuan, serta perdagangan dan investasi.
Inisiatif semacam itu semakin memperkuat posisi Indonesia di tingkat internasional sebagai negara donor yang baru diakui, kata Mauludiah.
“Saat ini Indonesia makin mendapat pengakuan internasional sebagai mitra pembangunan yang dapat diandalkan bagi negara-negara berkembang, penyedia selatan yang dapat diandalkan,” ujarnya.
Komitmen Indonesia diwujudkan melalui pembentukan Dana Kerjasama Pembangunan Internasional (LDKPI), atau Indonesia AID, pada tahun 2019, sebagai lembaga terpadu untuk menyalurkan bantuan pembangunan kepada negara mitra, tambahnya.
Sejak didirikan, kerja sama pembangunan Indonesia telah menjangkau 23 dari 54 negara di Afrika, atau sekitar 42 persen dari kawasan, dengan fokus pada sektor ketahanan pangan, kesehatan, dan energi, tegas Mauludiah.
Di sektor ketahanan pangan, Indonesia telah mendukung pengadaan pasokan pangan untuk mengurangi dampak kekeringan di Kenya, Ethiopia, dan Madagaskar, serta program revitalisasi untuk beberapa pusat pelatihan pertanian di Gambia dan Tanzania.
Di bidang kesehatan, Indonesia telah menyumbangkan obat-obatan dan alat kesehatan produksi BUMN farmasi PT Kimia Farma kepada Mozambik dan Zimbabwe. Pada tahun 2023, Indonesia telah mendistribusikan 1.580.000 dosis Vaksin Pentavalen produksi BUMN farmasi PT Bio Farma kepada Nigeria dalam dua tahap.
Di sektor energi, Indonesia memberikan pelatihan untuk membangun kapasitas energi surya di Namibia, Mozambik, Sudan, Senegal, dan Tanzania. Forum Indonesia-Afrika (IAF) ke-2 akan diselenggarakan pada 1-3 September 2024, dengan tema “Semangat Bandung untuk Agenda Afrika 2063.”
Forum ini bertujuan untuk memperkuat hubungan konkret antara Indonesia dan Afrika, serta mendorong kesejahteraan bersama.