STRANGERVIEWS – Biro Investigasi Pusat India atau CBI telah menangkap Sanjay Roy, tersangka pelaku pemerkosaan dan pembunuhan seorang dokter wanita di Kolkata, India. Kasus tersebut telah memicu protes nasional, yang menyebabkan layanan kesehatan lumpuh.
Pelaku akan menjalani analisis psikologis dan perilaku. Tim analis dari Laboratorium Forensik Pusat di Delhi telah tiba di Kolkata untuk melakukan tes yang diperlukan.
CBI telah memeriksa Dr. Sandip Ghosh, mantan kepala Sekolah Tinggi Kedokteran dan Rumah Sakit RG Kar, tempat terjadinya insiden dugaan pemerkosaan dan pembunuhan dokter magang tersebut. CBI membawa Ghosh untuk diperiksa pada hari Jumat dan menjalani pemeriksaan lebih lanjut hingga pukul 01.40 dini hari pada hari Sabtu, 17 Agustus 2024.
Dokter magang berusia 31 tahun itu diduga diperkosa dan dibunuh di dalam ruang seminar sebuah rumah sakit pemerintah. Jasadnya ditemukan pada 9 Agustus. Terduga pelakunya adalah Sanjay Roy, seorang relawan sipil, yang telah ditangkap terkait kasus tersebut.
Orangtua korban telah mengajukan gugatan di Pengadilan Tinggi Calcutta, meminta penyelidikan yang diawasi pengadilan atas kasus tersebut. Beberapa gugatan hukum kepentingan publik lainnya juga diajukan, menuntut penyelidikan CBI atas insiden tersebut.
Laporan otopsi awal menunjukkan bahwa korban mengalami kekerasan seksual dan pembunuhan. Korban mengalami pendarahan dari mata, mulut, dan bagian pribadinya. Ada juga luka di kaki kiri, leher, tangan kanan, jari manis, dan bibirnya.
Kepolisian Kolkata menangkap Sanjay Roy, yang bergabung dengan kepolisian sebagai relawan sipil pada tahun 2019. Polisi menduga terdakwa telah menikah sedikitnya empat kali dan dikenal sebagai seorang penipu berantai.
Terdakwa, yang merupakan seorang petinju terlatih, dekat dengan beberapa perwira polisi senior selama bertahun-tahun. Setelah itu ia dipindahkan ke Badan Kesejahteraan Polisi Kolkata dan ditempatkan di pos polisi di Sekolah Tinggi Kedokteran dan Rumah Sakit RG Kar.
Kasus ini memicu aksi mogok massal para dokter di India. Sejumlah rumah sakit dan klinik di seluruh India pada Sabtu, 17 Agustus 2024, menolak menerima pasien, kecuali untuk kasus darurat. Penolakan itu dilakukan karena tenaga kesehatan di India mogok kerja selama 24 jam sebagai bentuk protes atas pemerkosaan dan pembunuhan brutal seorang dokter di kota bagian timur Kolkata.
Lebih dari satu juta dokter di India diperkirakan akan mogok kerja, melumpuhkan layanan kesehatan di salah satu negara dengan populasi terpadat. Rumah sakit di India mengatakan staf dari fakultas kesehatan telah dikerahkan untuk menangani kasus darurat.