STRANGERVIEWS – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme ( BNPT ), pada Jumat, 9 Agustus 2024, menggelar sosialisasi antiterorisme di Warsawa, Polandia, dalam upaya mencegah para pekerja migran Indonesia menganut ideologi kekerasan.
Seperti dikutip dari keterangan yang diterima, Minggu, Kepala BNPT Rycko Amelza Daniel menekankan pentingnya penguatan pemahaman warga negara Indonesia tentang nilai-nilai kebangsaan dan persatuan melalui kegiatan pendidikan untuk melawan ideologi terorisme.
Ia juga menghimbau masyarakat Indonesia untuk mewaspadai fakta bahwa kelompok ekstremis cenderung mencoba merekrut anggota dengan cara melemahkan pendirian dan keyakinan sasarannya terlebih dahulu, seraya menambahkan bahwa kaum muda dan wanita merupakan mangsa utama.
“Karena kelompok-kelompok seperti itu tidak mampu menghancurkan Indonesia dengan bom, mereka menggunakan cara yang bertujuan untuk mengkompromikan keyakinan para talenta masa depan kita. Mereka menargetkan para ibu dan perempuan, yang merupakan pendidik utama anak-anak,” ungkapnya.
Daniel kemudian menghubungkan kerentanan kaum muda terhadap keyakinan radikal dengan sejumlah hal, seperti kurangnya pemahaman tentang sejarah dan pandangan hidup berbangsa Indonesia serta belum memadainya penerapan pendidikan karakter dan moral.
Sementara itu, Duta Besar Indonesia untuk Polandia Anita Lidya Luhulima mengapresiasi inisiatif BNPT dalam menyelenggarakan sosialisasi yang ditujukan kepada mahasiswa dan pekerja Indonesia yang berdomisili di Polandia.
Lebih lanjut, ia mengatakan, Badan Antiterorisme telah berhasil melindungi Indonesia dari terorisme dengan memadukan pendekatan lunak dan keras, tanpa mengaitkan isu transnasional dengan komunitas atau identitas tertentu.
Pada akhir kegiatan diumumkan bahwa Indonesia dan Polandia berencana untuk menyusun nota kesepahaman tentang penanganan terorisme.
Dalam keterangannya, BNPT menjelaskan, selain untuk menjaga para migran dari radikalisasi, sosialisasi tersebut juga bertujuan untuk mencegah aksi teror dan memperkokoh peran Indonesia sebagai negara pendukung setia perdamaian dan penentang kekerasan.