Jakarta – Mempelajari bahasa baru bisa menjadi petualangan yang mengasyikkan dan bermanfaat. Namun, beberapa bahasa memang lebih menantang daripada bahasa lainnya. Bagi penutur bahasa Inggris, ada sejumlah bahasa tersulit untuk dipelajari yang membutuhkan lebih banyak waktu, kesabaran, dan usaha untuk menguasainya.
Baik karena tata bahasanya yang rumit, karakter yang tidak dikenal, atau bunyi yang benar-benar berbeda, bahasa-bahasa ini akan menguji bahkan pelajar bahasa yang paling berdedikasi sekalipun.
Daftar Bahasa yang Paling Sulit Dipelajari
Duolingo, Babbel, dan Shiksha menyebut bahasa Arab sebagai salah satu bahasa tersulit untuk dipelajari. Bahasa lain yang menimbulkan tantangan bagi pelajar meliputi:
Bahasa Arab adalah salah satu bahasa tertua di dunia , dan juga termasuk bahasa tersulit untuk dipelajari bagi penutur bahasa Inggris. Bahasa ini digunakan di seluruh Timur Tengah dan Afrika Utara, dan mendapat reputasi ini karena banyaknya variasi regional dan 28 aksara alfabetnya, yang bukan bahasa Latin dan mencakup bunyi-bunyi yang tidak dikenal dalam bahasa lain.
Lebih dari itu, bahasa Arab juga disertai tantangan karena dihilangkannya sebagian besar huruf vokal dalam tulisannya dan penulisannya dari kanan ke kiri, yang merupakan kebalikan dari bahasa Inggris.
- Bahasa Mandarin
Bahasa Mandarin bukan hanya bahasa yang paling banyak digunakan di dunia, tetapi juga salah satu bahasa yang paling sulit dipelajari. Digunakan oleh 1,3 miliar penutur, bahasa ini mengharuskan pembelajar untuk menghafal ribuan karakter khusus, yang semuanya sangat berbeda dari karakter dalam bahasa berbasis bahasa Latin. Bahasa ini juga memiliki empat nada utama, di mana nada atau intonasi tertentu saat mengucapkan sebuah kata dapat mengubah artinya.
- Jepang
Bahasa Jepang dikenal karena sistem penulisannya yang rumit dan struktur tata bahasanya yang unik, dan secara luas dianggap sebagai salah satu bahasa tersulit untuk dipelajari oleh penutur bahasa Inggris. Bahasa ini sangat menantang karena menggunakan tiga aksara yang berbeda—Hiragana, Katakana, dan Kanji.
Menguasai ketiganya bisa terasa sangat berat, karena keduanya pada dasarnya berbeda. Hiragana dan Katakana adalah suku kata, sedangkan Kanji adalah aksara logografis. Tantangannya tidak berhenti di situ—bahasa Jepang juga membawa kesopanan ke tingkat yang lebih tinggi, menanamkannya ke dalam tata bahasa, yang semakin menambah kerumitan.
- Polandia
Bahasa Polandia adalah salah satu bahasa Slavia, dan dikenal sulit dipahami oleh penutur bahasa Inggris. Meskipun bahasa Polandia menggunakan alfabet Latin—yang membuatnya lebih mudah dipelajari daripada bahasa seperti bahasa Arab atau Mandarin—kata-kata dalam bahasa ini sering kali penuh dengan konsonan, yang dapat menyulitkan bagi sebagian pelajar.
Selain pengucapannya, tata bahasa Polandia memiliki tujuh kasus tata bahasa, yang berarti kata benda, kata ganti, dan kata sifat berubah bentuk tergantung pada perannya dalam kalimat.
- Rusia
Bahasa Rusia mungkin tidak memiliki penutur sebanyak bahasa Mandarin atau Arab, tetapi bahasa ini memiliki tantangan tersendiri. Salah satu rintangan terbesar bagi pemula adalah alfabet Sirilik, yang dapat terlihat familier dan asing di saat yang sama karena kemiripannya dengan huruf Latin.
Selain itu, bahasa Rusia mirip dengan bahasa Polandia dalam hal tingkat kesulitan, terutama dalam hal kasus tata bahasa dan pelafalannya. Bahasa ini memiliki enam kasus tata bahasa dan sering kali mengelompokkan konsonan secara bersamaan.
- Bahasa Zulu
Bahasa Zulu adalah salah satu bahasa resmi Afrika Selatan, dan meskipun sangat indah, bahasa ini juga merupakan salah satu bahasa tersulit untuk dipelajari. Bahasa Zulu memiliki sejumlah konsonan “klik”, yang tidak ditemukan dalam bahasa Inggris atau banyak bahasa lainnya.
Seperti bahasa Mandarin, bahasa Zulu adalah bahasa tonal, yang berarti bahwa variasi nada dapat mengubah arti kata, sehingga menambah tingkat kesulitan. Bahasa Zulu juga memiliki sistem kelas kata benda yang kompleks, di mana struktur kalimat berubah tergantung pada kelas kata benda.
- Korea
Meskipun tidak sesulit beberapa bahasa lain dalam daftar ini, bahasa Korea masih menghadirkan banyak tantangan bagi para pelajar. Salah satu kesulitan utamanya terletak pada sistem penulisannya, Hangul, yang terdiri dari 19 konsonan dan 21 vokal.
Bahasa Korea juga memiliki sistem kehormatan, di mana tingkat kesopanan dalam berbicara bervariasi berdasarkan status sosial orang yang diajak bicara. Mirip dengan bahasa Jepang, kalimat bahasa Korea mengikuti urutan subjek-objek-kata kerja (SOV), yang dapat membingungkan bagi penutur bahasa Inggris.
Meskipun bahasa-bahasa ini mungkin menantang, usaha dan waktu yang Anda curahkan untuk mempelajarinya akan membuka dunia budaya, sastra, dan koneksi yang baru. Jika Anda masih mencari motivasi, pastikan untuk mengeksplorasi berbagai manfaat mempelajari bahasa baru.